Saturday, 6 November 2010

Susu Formula

Apabila anda perhatikan akhir-akhir ini banyak iklan di saluran televisi Indonesia yang menawarkan produk susu formula untuk bayi. Segala macam jenis susu ‘ajaib’ yang menjanjikan dapat membuat bayi menjadi superior, bahkan sejak dari masa kandungan. Saat saya melihat iklan-iklan tersebut terkadang saya berpikir, begitu cerah masa depan bangsa nantinya kalau susu formula tersebut memang memberikan pengaruh seperti yang dipromosikan. Kalau begitu, dulu Einstein minum susu formula merk apa?

Ternyata susu formula selama ini tidak se-hebat yang dipromosikan. Bahkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan produsen susu formula banyak melakukan pelanggaran dalam mengiklankan produk susu formula. Hal ini disebabkan apa yang diiklankan tidak memberikan informasi yang jelas mengenai kandungan dari produk susu formula tersebut, bahkan terkesan hiperbola. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, pemberian susu formula bagi bayi usia dibawah 1 tahun tidak diperbolehkan. Hal ini disebabkan karena kandungan yang terdapat dalam susu formula tidak memiliki enzim pencernaan seperti yang terdapat di dalam ASI, sehingga membuat ginjal bayi harus bekerja lebih keras untuk mencernanya.

Pemakaian susu formula juga banyak menimbulkan efek samping yang merugikan. Oleh karena itu seiring dengan meningkatnya jumlah penjualan susu formula, semakin meningkatnya jumlah kunjungan bayi ke rumah sakit. Kebanyakan kasus yang ditangani adalah penyakit diare. Selain itu pemberian susu formula yang berlebihan juga meningkatkan jumlah bayi yang menderita obesitas. Menurut penelitian tim dari MRC Childhood Nutrition Research Centre di University College London, Inggris, bayi yang mengalami kelebihan berat badan dapat lebih mudah terserang penyakit diabetes hingga jantung.

Sebagian besar orang tua memang menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Mereka rela mengorbankan sejumlah uang agar anaknya dapat menjadi sehat dan pintar. Oleh karena itu perusahaan susu formula melihat hal ini sebagai kesempatan emas. Dengan menawarkan segala macam kelebihan dari produk mereka, keuntungan besar pun mengalir. Orang tua yang mengharapkan agar anak-anaknya dapat menjadi pintar, sehat, dan lucu seperti bayi di iklan seringkali menjadi korban. Kalau begitu hal apa yang paling tepat untuk diberikan kepada bayi? Jawabannya adalah ASI (Air Susu Ibu). ASI adalah hal yang paling penting bagi awal kehidupan, susu formula hanyalah penambah asupan gizi dan bukanlah hal yang utama. Janganlah mengharapkan anak bisa menjadi ‘ajaib’ hanya dengan meminum susu formula, produk tersebut bahkan mengakibatkan banyak efek samping yang merugikan bagi konsumen. Jadi, orang tua diharapkan dapat lebih selektif dan kritis di dalam menentukan pilihan bagi anaknya, khususnya di dalam memilih menggunakan susu formula.

Sumber :

- ASI VS Susu Formula

(http://mediasehat.com/konten4no49, diakses 3 November 2010)

- Susu Formula Berlebihan

(http://blog.duniasusu.com/?p=270, diakses 3 November 2010)

- Tekan Kematian Bayi, Pemerintah Diminta Larang Iklan Susu Formula

(http://riaubisnis.com/index.php/life-and-style-mainmenu-31/kesehatan-mainmenu-53/36-kesehatan/1917-tekan-kematian-bayi-pemerintah-diminta-larang-iklan-susu-formula, diakses 3 November 2010)

No comments:

Post a Comment